Promosi adalah bagian terpenting dalam sebuah bisnis, apapun bisnis kita, bila kita tidak tau dan lupa cara berpromosi maka "produk" yang kita tawarkan akan sulit untuk menjamah pasar. Banyak sekali teknik, cara, dan teori mengenai promosi ini. Tapi biar bagaimanapun promosi adalah sebuah "SENI" yang menuntut kreatifitas kita untuk mengikuti selera dan kemauan pasar yang ada, dan terkadang dibutuhkan sebuah pemikiran yang "Out of the Box" bila "produk" kita ingin cepat terkenal.
Pada prinsipnya promosi adalah sebuah teknik atau seni memperkenalkan sebuah produk ataupun jasa ke konsumen, dan promosi pada saat ini banyak kriterianya, ada promosi "GRATIS" dan ada juga promosi yang "BAYAR". Gratis biasanya dilakukan dengan media Internet, dan akan kita bahas lebih lanjut nanti. Tapi pada dasarnya yang gratis ini pun tidak murni gratis karena kita harus mengeluarkan modal untuk menggunakan internet tersebut, kecuali kita bisa memanfaatkan internet kantor atau hot spot untuk berinternet ria. Sedangkan yang bayar biasanya menggunakan media elektronik seperti iklan televisi dan sebagainya.
Akhir-akhir ini kita dihebohkan pada pemberitaan di berbagai media mengenai sebuah perusahaan yang melakukan promosi dengan mengirimkan "PETI MATI" ke sejumlah lembaga media informasi di Jakarta. dan kasus ini sampai berlarut-larut sampai ke kepolisian karena banyak dari mereka menilai bahwa itu adalah cara berpromosi yang salah karena tidak sesuai dengan etika dan norma yang berlaku di Indonesia karena dianggap me-nyumpahi orang untuk segera mati.. Tapi apakah Anda setuju kalau itu adalah teknik promosi yang salah dan gagal??!...
Promosi dengan mengirimkan peti mati mungkin bagi Anda dianggap sebagai cara berpromosi yang bodoh, gak sopan, salah, dan konyol... Tapi bagi saya itu adalah TEKNIK BERPROMOSI YANG PINTAR, CERDIK DAN EFEKTIF!!. Kenapa saya bisa menulis demikian? karena saya memandang dari sudut pandang yang berbeda. Saya tidak memandang dari sudut pandang agama, norma, dan sosial. tapi dari sudut pandang seni berpromosi. Logikanya begini: Pengirim sangatlah pintar dengan mengirimkan peti mati ke beberapa media dengan alasan mungkin promosi jasa untuk mengurus kematian. Taruhlah dia mengirimkan ke 10 media informasi terkemuka di Jakarta dan Indonesia. Berarti si pengirim cuma mengeluarkan modal 10 unit peti mati dan jasa pengiriman, tapi Anda tentu tahu kan efek yang ditimbulkannya, hal tersebut menjadi headline di berbagai media cetak, elektronik, TV, dan Internet hanya dalam waktu sekejab.. dan hampir semua orang di Indonesia mengetahui hal ini, jadi.. dengan mengirimkan 10 peti mati, produknya sudah terkenal sampai masuk TV tanpa harus bayar untuk beriklan di media TV. masuk koran tanpa harus bayar, masuk Internet tanpa harus bayar.. walau harus ada KONSEKUENSI juga yang harus dibayar. yaitu berusan dengan polisi.. tapi produknya sudah terkenal di seluruh indonesia. Inilah yang saya sebut berpikir "Out of the Box". Janganlah kita selalu melihat dari "kacamata" yang sama untuk menilai sesuatu karena sekali lagi promosi adalah sebuah seni.
Promosi dengan peti mati diatas sebenarnya tidak terlalu dianjurkan bagi Anda yang masih pemula, kadang memang kita juga harus berhati-hati apalagi bila sudah menyentuh ke elemen yang berbau SARA, bisa-bisa Anda celaka kalau sudah keterlaluan. Intinya kita tetap harus memiliki tingkat rasio yang matang jangan berpromosi asal-asalan juga, bila "berpikir diluar kotak" maka sebaiknya tetap bermain jangan jauh2 dari permukaan kotak alias jangan melebihi batas toleransi. Ada pepatah yang mengatakan "Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung" dan kalau orang barat ngomongnya "When you're in Rome, Do what a Romans do!", jadi bila Anda berpromosi di Indonesia setidaknya lakukan yang masih bisa diterima dan diserap oleh orang Indonesia. Nakal boleh asal jangan kelewatan. jangan sampai promosi kita gak mudeng atau menyakiti orang lain.
Banyak contoh lain selain contoh diatas, ada teman saya yang mengganti plat nomor mobilnya dengan plat besar yang menggunakan nama restaurant miliknya, begitu ditangkap dia tetap bayar tilang dan kemudian melakukan hal yang sama lagi.. jadi modalnya dia bayar tilang tapi sudah berpromosi ke seluruh pemakai jalan secara "GRATIS" tanpa harus bayar buat pasang billboard atau spanduk. Sedikit nakal tapi cukup efektif.
Sumber : http://peluangsampingan.blogspot.com/2011/06/tips-trik-dan-cara-promosi-yang-efektif.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar