Banyak orang yang takut memulai bisnis karena beranggapan bahwa bisnis
itu perlu modal yang besar, ruang yang luas, dan harus menyediakan
lokasi khusus untuk tempat usaha. Padahal sebetulnya, bisnis bisa
dijalankan dari mana saja. Bahkan Anda tetap bisa mendatangkan uang
sambil tetap bekerja sebagai karyawan dan mengurus anak.
"Membuat bisnis itu artinya kita harus siap-siap terjun bebas. Siap-siap
gagal. Dan ketika bisnis itu gagal, telan semua pahitnya, dan mari kita
mulai lagi," kata Ligwina Poerwo Hananto CFP, Chief Executive Office
Independent Financial Planner dari Quantum Magna Financial.
Selain pengalaman akan bertambah banyak karena menjalani bisnis sendiri,
Anda pun akan lebih kreatif, ulet, tahan banting, dan bertanggung
jawab. Ini juga artinya Anda membuat lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Tidak masalah jika ide kita sama dengan orang lain.
Yang penting kita harus punya sesuatu yang unik supaya orang tertarik
untuk datang ke tempat kita. "Setelah mendapatkan ide, baru dilanjutkan
what, who, how-nya," ujar Ligwina. "What adalah apa yang akan kita jual.
Who adalah kepada siapa kita menjualnya, berarti target pasarnya. Dan
how adalah cara kita memasarkan produk. Harus beda dan sekreatif
mungkin. Yang perlu diingat, jangan takut untuk memulai bisnis."
Menurutnya, perempuan biasanya lebih kreatif dan jeli melihat pasar.
Banyak pengusaha yang memulai bisnisnya dari hobi atau kegiatannya di waktu senggang. Coba simak tujuh cara mudah memulai bisnis di bawah ini:
1. Lakukan hal yang dicintai. Keberhasilan Anda tergantung seberapa
besar Anda mencurahkan hati terhadap bisnis tersebut. Jika Anda
melakukan hal yang dicintai, hasrat Anda terhadap bisnis tersebut akan
menjadikan Anda ahli dan gigih.
2. Dari hidup sehari-hari. Banyak pengusaha mendulang keuntungan dengan
menjual hal-hal sepele yang kita temukan sehari-hari. Hal-hal yang
sebenarnya penting namun orang malas melakukannya. Buatlah bisnis yang
pelanggan malas melakukannya, atau tidak punya waktu untuk itu. Misalnya
bisnis menyewakan tanaman untuk pertemuan atau acara-acara kawinan.
3. Hobi. Apakah teman-teman Anda pernah memuji masakan dan busana yang
Anda rancang sendiri? Kenapa tidak dikembangkan saja? Jadikan hobi Anda
menjadi suatu bisnis dengan mulai menjualnya kepada teman-teman Anda
sendiri.
4. Ahli dalam suatu bidang. Jika pintar berbahasa Inggris atau merangkai
beaded necklace, Anda juga dapat berbagi ilmu sekaligus mendapat
penghasilan dari situ. Bukalah tempat kursus meski hanya di rumah.
5. Membeli hak jual. Jika Anda tidak tahu apa yang harus dijual, Anda
dapat membeli hak jual produk dari suatu perusahaan. Entah itu makanan
atau barang. Apalagi sekarang sudah banyak produk waralaba yang bisa
Anda pilih. Pemberi hak jual biasanya memberi keleluasaan untuk mengatur
jumlah modal Anda sendiri.
6. Segera mulai. Jangan menunggu waktu lama untuk berbisnis. Karena
faktor mood atau perasaan bisa membuat Anda menunda rencana yang telah
disusun. Segera bergerak ketika Anda sudah tahu akan menjual produk apa.
Beri nama produk yang khas agar konsumen mudah mengingatnya.
7. Tes market. Tes market juga merupakan komponen yang penting jika mau
berbisnis. Caranya bisa dengan mengamati perubahan gaya hidup, daya beli
konsumen, dan selera konsumen. Siapa tahu Anda malah bisa menjadi
pencipta tren. Ketika pasar sudah menerima produk kita, pertahankan
kualitasnya. Hasil yang akan dipasarkan pertama kali menjadi poin
penting yang akan dinilai oleh pasar. Jangan lupa untuk mempertahankan
dan meningkatkan kualitas produk di kemudian hari.
Sumber :
www.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar