Rabu, 28 November 2012

MATERI 7 : Memproduksi Barang dan Jasa Kelas Dunia

Hallo....test test....
Oke lanjut Materi 7 yuuk dengan Judul "MEMPRODUKSI BARANG dan JASA KELAS DUNIA"

Nah perlu nih Kita semua tau, apa saja sih yang telah dilakukan oleh para pemanufaktur Amerika untuk mendapatkan kembali daya kompetitif ? Simak yaa, mereka menekankan yang berikut ini:
  1. Berfokus pada pelanggan
  2. Mempertahankan hubungan erat dengan pemasok dan perusahaan lain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
  3. Mempraktikan pengembang yang kontinu
  4. Berfokus pada kualitas
  5. Menghemat biaya melalui seleksi tempat
  6. Mengandalkan internet untuk menyatukan perusahaan-perusahaan
  7. Menggunakan teknik produksi yang baru
Produksi adalah pembuatan barang dan jasa yang sudah jadi dengan menggunakan faktor-faktor produksi : tanah, tenaga kerja, modal, kewirausahaan, dan pengetahuan.
Manajemen Produksi adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan semua aktivitas yang dilakukan para manajer untuk membantu perusahaan mereka membuat barang.
Manajemen Operasi adalah area khusus di dalam manajemen yang mengubah atau mentransformasi sumber (termasuk sumber manusia) menjadi barang dan jasa.

Proses produksi menggunakan masukan dasar untuk membuahkan hasil. Produksi menambahkan nilai, atau kegunaan, pada bahan atau proses.

Masukan dalam proses produksi :
  • Tanah
  • Tenaga Kerja
  • Modal
  • Kewirausahaan
  • Pengetahuan
Kontrol Produksinya :
  • Perencanaan
  • Pengarahan
  • Penjadwalan
  • Pengiriman
  • Follow-up
Form Utility adalah nilai yang ditambahkan dengan pembuatan produk dan jasa yang sudah jadi, seperti nilai yang ditambahkan dengan penggunaan silikon dan pembuatan chip komputer atau penggabungan layanan untuk menciptakan paket liburan.

Tiga syarat dasar produksi :
  1. Membuat dan mengirimkan produk sebagai respons terhadap permintaan pelanggan pada waktu pengiriman yang telah ditentukan
  2. Memberikan tingkat kualitas yang dapat diterima, dan
  3. Memberikan segalanya dengan harga yang serendah mungkin
Proses produksi terdiri dari:
              Form utility
-           Manufaktur proses
-           Proses perakitan
-           Proses yang berkelanjutan
-           Proses sebentar-sebentar
h    
      Dalam materi ini ada juga lho istilah Proses Sebentar-sebentar ! Lucu yaa namanya hahahahaha
Apa sih yang dimaksud dengan Proses sebentar-sebentar ?
Proses sebentar-sebentar adalah proses produksi dimana jumlah produksi sedikit dan mesin sering diubah untuk membuat produk-produk yang berbeda.

Beberapa perkembangan besar telah secara radikal mengubah proses produksi di Amerika Serikat, menjadikan perusahaan-perusahaan AS lebih kompetitif :
1. Manufaktur dan desain yang dibantu dengan komputer
    - Desain yang dibantu dengan komputer
       (computer-aided design-CAD)
    - Manufaktur yang dibantu dengan komputer
       (computer-aided manufacturing-CAM)
    - Manufaktur yang diintegrasi oleh komputer
       (computer-integrated manufacturing-CIM)
2. Manufaktur yang fleksibel
    Merancang mesin untuk mengerjakan banyak tugas , sehingga mesin tersebut dapat menghasilkan       beragam produk.
3. Manufaktur yang ramping
    Produksi barang dengan menggunakan segala sumber yang lebih sedikit ketimbang produksi massa.
 4. Penyesuaian masa
     Menyesuaikan produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan individual.

Perencanaan Manajemen Operasi melibatkan :
1. Lokasi Fasilitas
2.Tata ruang fasilitas
3. Perencanaan persyaratan bahan
4. Pembelian
5. Pengendalian Inventaris
6. Kontrol Kualitas

Lokasi Fasilitas adalah proses pemilihan lokasi geografis untuk operasi perusahaan.

Prosedur Kendali :
-          PERT
·         Menganalisis dan mengurutkan tugas-tugas yang harus dilakukan
·         Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas
·         Mengambarkan jaringan PERT yang megilustrasikan informasi dari langkah 1 dan 2
·         Mengidentifikasikan jalan penting
-          Bagan Gantt
·         Dinamai menurut pengembangnya, Henry Gantt
·         Sebuah grafik batang yang dengan jelas menunjukan proyek yang sedang dikerjakan dan seberapa banyak yang telah di selesaikan dalam waktu tertentu

Hamdalah materi ketujuh ini selese juga akhirnya :)
Semoga bermanfaat ;)







Rabu, 07 November 2012

6 Rahasia Sukses Berwirausaha

1. Alasan
Temukan alasan yang kuat mengapa anda ingin berwirausaha. Apakah karena susah cari pekerjaan, atau ingin merasakan menjadi seorang bos, bisa juga ingin mendapatkan penghasilan yang tak terbatas. Alasannya bisa apa saja, yang terpenting semakin kuat alasan anda untuk berwirusaha maka semakin fokus anda pada tujuan anda.

2. Keyakinan Yang Kuat
Anda harus memiliki kepercayaan yang kuat dan positif. Contohnya : anda yakin bahwa anda bisa menjadi seorang wirausaha yang sukses, atau wirausaha itu mudah asal kita tahu caranya. Keyakinan yang positif seperti itulah yang harus anda bangun. Jangan sampai yang negatif yang justru mendominasi pikiran anda. misalnya seperti : saya takut gagal, wirausaha itu perlu bakat, dll. Pikiran negatif seperti itu harus anda singkirkan jauh-jauh.

3. Impian yang Jelas
Anda harus memiliki impian yang jelas. Karena dengan impian itu anda akan termotivasi untuk meraihnya. Jangan takut untuk memiliki impian yang tinggi. Karena semakin tinggi impian anda tentunya akan memberikan daya dorong yang lebih besar pada diri anda. Akan tetapi tetap harus bersikap fleksibel dan jangan sampai impian anda sesuatu yang mustahil bisa dicapai.

4. Penguasaan Ilmu (Belajar)
Dalam memulai wirausaha kita dituntut untuk terus belajar dan memiliki pikiran yang terbuka. Kita bisa belajar dari buku, orang lain yang sudah menjalankan bisnis, ataupun dari seminar-seminar.

5. Aksi
Nah, langkah inilah yang paling penting dalam berwirausaha. Karena tanpa aksi tidak akan ada yang terjadi. Hanya dengan aksi/tindakanlah kita bisa semakin dekat dengan impian kita.

6. Doa
Udah langkah terakhir nih..Langkah yang ke-6 adalah do'a. Karena bagaimanapun kerasnya usaha kita, tetap saja tuhan jugalah yang menetukan. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berusaha...

Sumber :
http://artikelbisnispemula.blogspot.com/search/label/6%20Rahasia%20Sukses%20Berwirausaha

Artikel "Mengadaptasi Organisasi Pada Pasar Sekarang"

Organisasi koperasi dalam sistem pasar

Dalam potensi koperasi dalam system pasar menghendaki dan merencanakan dalam tiap usahanya memeperoleh keuntungan atau memanfaatkan maksimal sehingga perusahan dapat memperoleh laba atau sisa hasil usaha yang mampu mengadakan cadangan –cadangan guna pengembangan usaha selanjutnya.
Kekuataan-kekuatan potensi yang dimiliki perusahaan yang ideal adalah kekuatan yang berhubungan dengan adanya unsur-unsur : skala ekonomi,mempunyai posisi tawar-menawar didalam pemasaran,pemanfaatan keterkaitan pasar,dan biaya transaksi.Skala ekonomi diperoleh dengan mengantisipasi tingkat penjualan yang cocok dengan meminimumkan skala efisien.Bargaining positif di pasar ditempuh agar dalam persaingan pasar bisa dipertahankan harga jual barang dengan memperhatikan gerak para pesaingnya.
Agar perusahaan mampu bersaing perusahan harus melakukan orientasi pasar agar mampu unggul bersaing didalam persaingan pasar.Keunggulan tersebut dimiliki organisasi koperasi karena beberapa hal diantaranya :
1. Untuk mencapai skala ekonomi dengan mengatur tingkat volume produksi-bersama.
2. Mengkordinasi biaya transaksi
3. Mengadakan kesepakatan harga jual produk demimenarik konsumen dalan hal posisi koperasi di pasar.
Koperasi mempunyai dua pasar:
1. Internal Market,di mana arah penyaluran barang koperasi ditunjukan kepada anggota-anggota.
2. External market,adalah pasar yang ditunjukan di luar anggota atau untuk umum.
Koperasi bertindak sebagai pemasok atau di sebut supply coorperative dan marginal cost sama dengan revenue.Koperasi akan memilih menentukan harga berdasarkan at cost tanpa harga kekurangan.Koperasi lebih mempunyai kesempatan besar dalam hal penentuan harga daripada pasar karena tidak berpegang pada posisi keuntungan maksimal.
Meskipun banyak peluang,di sisi lain masih terdapat kelem ahan-kelemahan:
1. Struktur dasar koperasi kurang mendukung kewirausahan koperasi.
2. Tidak dapat memperoleh Benefit material sebanyak yang bisa diterima apabila ia bekerja di nonkoperasi.
3. Anggota sebetulnya sangat produktif hingga bisa jadi pesaing bagi koperasi.
4. Koperasi dapat memperhitungkan untung-ruginya sedangkan penanaman modal dalam perusahan non koperasi akan mendapatkan wewenang dalam pengelolaan perusahaan sesuai dengan nilai sahamnya.
Koperasi masuk dalam rantai tata niaga Teori usaha-usaha organisasi koperasi bisa di kaitkan dengan system pasar yang berlaku umum yang dibedakan berdasarkan produsen,konsumen,dan pedagang sebagai perantara dari pedagang ke konsumen.
Produsen adalah orang atau badan usha yang memperhatikan produk tertentu baik itu hasil jual produk dari sesuai rangkaian proses produksi maupun produk setengah jadi untuk menghasilkan produk jual.Konsumen adalah orang atau baadan usaha yang dalam kegiatan menerima input dari pihak-pihak lain guna pemakaian sendiri atau diproses lebih lanjut untuk kepentingan pihak lain.
Dalam memelakukan pemasaran produsen dapat ditangani sendiri dengan segala konsekuensinya.misalnya biaya advertensi,transport,dan biaya sebagai penyalur produk.Rangkaian produsen dapat mencakup sebagai pedagang,segala harus diiperhitungkan segala aspek kedepan nya dan dapat berkonsentrasi pada urusan produksinya.Untuk meningkatkan daya saing bagi koperasi juga bisa diciptakan integrasi di setiap jalur dalm proses jalannya produk mulai dari produsen ke konsumen.
Jaringan kerja sama koperasi meliputi gabungan antara koperasi primer dsan koperasi sekunder,namun jaringan kerja sama yang lebih di kenal dengan integrasi koperasi belum bisa berkembang di Indonesia.Jaringan kerja sama koperasi horizontal dengan maksud mengendalikan harga jual produk sedemikian rupa guna berkompetisi terhadap produk yang sama dari pihak nonkoperasi dengan meliputi pemasaran,periklanan,servis kepada pembeli bisa di control bersama.daya saing akan lebih kuat lagi,jika ada integrasi dari para konsumen dan sebagainya.
Keuntungan kerja sama agar dapat dimanfaatkan dan usah-usaha ekonomi para anggota didukung efisien,maka koperasi desa (koperasi primer) bergabung membentuk organisasi koperasi tingkat kabupaten(pusat koperasi) disebut koperasi sekunder.
Organisasi dalam pasar diperlukan guna menghadapi struktur pasar,baik struktur pasar persaingan sempurna maupun struktur pasar persaingan tidak sempurna (monopolistik,oligopoly,dan monopoli).oleh karena itu,koperasi sama halnya dengan badan usaha yang lain harus berusaha memaksimumkan keuntunganya.Salah satu cara adalah dengan menentukan harga yang bisa menarik konsumen.
Dalam persaingan monopolistic,para penjual bersaing melalui diferensiasi produk(perbedaan diantara produk mengenai antara kualitas,harga,lokasi,kemasan,dan iklan) agar produk dapat di bedakan dengan produk yang di jual produk lain.
Kondisi pasar yang memiliki kemampuan mencapai hasil-hasil ekonomis yang lebih baik bagi anggotanya dengan memusatkan kebijakan harga pasar bagi koperasi dan menentukan harga yang harus di bayar anggota kepada koperasi pemasok dan berapa harga yang diperoleh anggota kepada anggota koperasi masyarakat.
Struktur pasar tergantung pada pertimbangan-pertimbangan,seperti jumlah penjual dan pembeli di pasar,kemasan produk mereka,dan kemudahan perusahaan untuk memasuki dan meninggalkan pasar.
Kinerja perusahan meliputi hasil-hasil ekonomis dan nonekonomis yang ditentukan oleh struktur pasar atas perilaku perusahan yang harus di hasilkannya.kinerja adalah yang berkaitan dengan dimensi-dimensi yang berbeda dengan memperlihatkan saling keterkaitan antara Struktur-Perilaku-Kinerja,struktur pasar menentukan perilaku perusahaan dalam industry/pasar dan sebaliknya menentukan kualitas kinerja perusahan maupun pasar tersebut.

sumber :
 http://indahsetiawati19.blogspot.com/2010/01/organisasi-koperasi-dalam-sistem-pasar.html

MATERI 6 : Mengadaptasi Organisasi Pada Pasar Sekarang

Hayy haayy......Masih pada semangat kaan ?? SEMANGAT !! Harus itu !
Yuuk langsung cuus ke isi materi hehe

Ekonomi Skala ! Apaan yaa ?
Ekonomi Skala adalah situasi dimana perusahaan dapat mengurangi biaya produksi apabila mereka dapat membeli bahan mentah dalam jumlah besar, biaya rata-rata barang menurun ketika tingkat produksi meningkat.

Prinsip-prinsip organisasi Fayol :
1. Kesatuan Perintah
2. Hierarki Otoritas
3. Divisi Tenaga Kerja
4. Subordinasi kepentingan individual dengan kepentingan umum
5. Otoritas
6. Tingkat sentralisasi
7. Saluran Komunikasi yang jelas
8. Tata tertib
9. Keadilan
10. Esprit de corps

Kenapa ya kok disebut Prinsip Fayol ? karena yang membuat prinsip tersebut adalah seorang teoretikus ekonomi bernama Henri Fayol.

Waahh...rupanya Mr.Max Weber tidak mau kalah nih dengan prinsip-prinsipnya. Prinsip-prinsip organisasi Max Weber mirip dengan prinsip-prinsip Fayol. Selain itu, Weber menekankan :
- Deskripsi pekerjaan
- Peraturan tertulis, garis pedoman keputusan, dan catatan yang mendetail
- Prosedur, peraturan, dan kebijaksanaan yang konsisten
- Promosi dan susunan kepegawaian yang didasarkan pada kualifikasi

Hierarki ! Ada yang tau gak Hierarki itu apa ?  Ya Hierarki adalah tingkatan, tapi bagaimana penjelasan lebih lengkapnya ?
Hierarki adalah sistem yang menempatkan satu orang berada di puncak organisasi dan ada susunan yang bertingkat atau berurutan dari atas ke bawah menuju para manajer dan orang lain yang bertanggung jawab kepada orang itu.

Ketika merancang organisasi yang responsif perusahaan harus berhadapan dengan beberapa isu organisasional, yaitu :
1. Sentralisasi versus Desentralisasi
2. Rentang kendali
3. Strutur organisasi yang tinggi versus datar
4. Departementalisasi

Model-model Organisasi :
1. Organisasi jalur
2. Organisasi jalur dan staf
3. Organisasi gaya matriks
4. Tim-tim mandiri lintas fungsional

Huuuuhh finally guys :)
Alhamdulillah....
Semoga bermanfaat yaa, Amiiiiiin.....

Perencanaan Untuk Meraih Sukses


Sebagai orang yang hidup di masa kini dan memiliki masa depan, adalah sebuah keharusan bagi kita untuk membuat perencanaan dalam berbagai aspek kehidupan.Ada beberapa faktor mendasar yang menyebabkan seseorang menjalani hidup tanpa perencanaan.

Faktor pertama adalah tidak adanya keluarga atau figur yang diteladani. Apabila seseorang melihat ayah atau ibunya (bahkan saudara-saudaranya) hanya sekedar menjalani hidup tanpa pernah membuat perencanaan, ia pun akan mulai terkondisikan untuk sekedar menjalani hidup belaka. Tapi akan berbeda jika ia memiliki orangtua atau saudara yang ‘well-planned' (merencanakan segala sesuatu dengan matang dan rapi).

"Orang yang gagal membuat perencanaan adalah orang yang sedang merencanakan kegagalannya sendiri."

Dengan sendirinya ia akan mulai membuat perencanaan untuk memastikan agar perkembangan yang diharapkan dapat tercapai di waktu-waktu mendatang.Selain faktor keluarga, ada pula faktor komunitas (orang-orang yang memberi pengaruh di sekitar kita).

Jika seseorang bergaul dengan orang-orang yang hanya menjalani hidup belaka, tanpa disadari pola pikir, filosofi dan cara hidup dari orang-orang di sekelilingnya biasanya akan mulai mempengaruhi orang yang bersangkutan. Itu sebabnya, sangat penting untuk memperhatikan dengan siapa kita bergaul, karena jika kita sungguh-sungguh ingin meraih kesuksesan, perencanaan adalah sesuatu yang sifatnya wajib. Apabila kita rela bersusah-payah membangun dan merencanakan hidup kita pada saat ini, di kemudian hari kita justru akan menikmati seluruh usaha dan kerja keras kita. Karena itu, pastikan Anda terus belajar untuk membuat perencanaan dalam setiap aspek kehidupan dengan teratur dan rapi. Anda tidak akan pernah menyesali rancangan tersebut.Faktor ketiga adalah faktor mentalitas.

Mereka yang memiliki keluarga atau bergaul dengan orang-orang yang hanya sekedar menjalani hidup, tanpa sadar akan memiliki konsep pikir, pola hidup, filosofi dan mentalitas sebagai seorang survivor belaka. Dengan kata lain, keinginan dan mentalitas untuk meraih sesuatu tidak ada lagi dalam diri mereka. Orang-orang seperti ini tidak akan bisa hidup di tengah tekanan dan tantangan, sehingga tanpa disadari, perlahan tapi pasti ia akan mulai tergeser dari area persaingan yang ada.

Orang seperti ini biasanya mudah sekali menjadi down, karena -di sisi lain- tidak ada orang yang tidak ingin menjadi lebih baik. Masalahnya, menjadi lebih baik dalam hidup ini tidak akan terjadi dalam sekejap mata. Dibutuhkan usaha, disiplin diri, kerja keras serta perencanaan yang harus dijalani dengan baik dan konsisten. Contohnya, setiap orang pasti menghadapi tantangan atau tekanan tertentu di tempat kerja. Biasanya, orang-orang yang hanya menjalani hidup semata tidak akan pernah betah berada di sebuah pekerjaan/perusahaan yang menetapkan target atau memberikan tekanan tertentu. Ia akan lebih memilih untuk tinggal di zona nyaman. Sebagai akibatnya, ia akan mulai tergeser dari persaingan yang ada dan pada akhirnya tidak mampu bertahan.Faktor keempat adalah kondisi hati; di mana ini merupakan faktor yang sangat penting. Bagi orang-orang tertentu yang pernah membuat perencanaan dan mengalami kegagalan, trauma dan kefrustrasian dapat menjadi sebuah penghalang.

Selama kondisi hati seperti ini tidak ditanggulangi, biasanya orang-orang tersebut tanpa sadar akan terkondisikan untuk hanya menjalani hidup sebagaimana adanya. Kalaupun ada orang lain yang berusaha untuk memacu dirinya, ia akan cenderung untuk terus mengingat kembali kegagalannya di masa lalu, sehingga ia tidak memiliki daya dorong yang dibutuhkan untuk mengambil langkah baru. Seandainya orang yang bersangkutan mau menanggulangi kefrustrasian, trauma dan perasaan gagal yang selama ini menguasainya, ia akan bisa membuat perencanaan bagi hidupnya, sehingga pada akhirnya ia dapat menjadi bagian dari orang-orang sukses.Sebenarnya, ada banyak orang yang memiliki kemampuan yang cukup baik untuk membuat perencanaan. Sayangnya, kemampuan merencana yang baik itu tidak didukung oleh drive atau daya dorong untuk mewujudkan rencana tersebut, sehingga pada akhirnya rencana hanya tinggal rencana. Seringkali penyebabnya adalah karena orang yang bersangkutan cenderung memiliki mentalitas yang menginginkan segala sesuatunya sudah tersedia sehingga ia tinggal melangkah.

Orang yang memiliki mentalitas ‘cari gampang' seperti ini tidak mau mencari tahu apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan kapasitasnya. Kalaupun ia berusaha, ia ingin langsung melihat hasil usahanya pada hari yang sama. Sebagai akibatnya, jika ia tidak mendapati hasil yang diharapkan, apa yang sudah ia rencanakan hanya akan tertinggal di atas kertas belaka - tidak terwujud dalam tindakan nyata. Dalam hal ini, mau tidak mau mentalitas dan pola pikir orang yang bersangkutan harus diubah terlebih dahulu.Jika seseorang memiliki komunitas yang kurang mendukung dan mentalitasnya belum terbangun untuk membuat perencanaan, orang seperti itu seperti berada dalam ‘lingkaran setan'; ia tidak memiliki faktor pendukung, tekad yang besar, kemampuan untuk merencana, atau persiapan apapun.

Untuk bisa meninggalkan hal-hal negatif tadi dan membuat perencanaan untuk meraih sukses, hal pertama yang dibutuhkan adalah mentor. Ketika ada seseorang yang bisa menjadi mentor dalam hidupnya, ia akan bisa menerima arahan dan dibawa melewati suatu proses persiapan. Melalui hal-hal ini, tekad dan kesungguhan untuk melangkah akan menjadi jauh lebih mudah dibangun.

Dengan demikian, meskipun ia tidak berada di lingkungan yang kondusif, setidaknya ia memiliki seseorang yang mengharapkan dan terus mendukung dia untuk menjadi berhasil. Selama masih ada helping hand, masih ada harapan bagi orang yang berada dalam ‘lingkaran setan', asalkan orang yang bersangkutan bersedia menyambut helping hand itu. Selama masih ada orang yang mau menolong -dan orang yang ditolong mau meresponi dengan baik- akan selalu ada hasil.

Seringkali seseorang mendapati 1 fase dalam hidup ini di mana Tuhan ikut campur tangan dengan cara mengirimkan orang lain untuk menolong dirinya. Ketika ia tidak meresponinya dengan baik, kesempatan itu berlalu dan akhirnya penyesalan lah yang timbul. Karenanya, pastikan Anda terus belajar meresponi setiap pertolongan yang datang. Mungkin pertolongan itu kadang kala menyinggung ego atau harga diri kita, tetapi pada akhirnya pertolongan itu akan menolong diri kita sendiri.

Indikator penguji

Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menguji apakah perencanaan yang kita buat sudah cukup baik. Yang pertama, apakah perencanaan tersebut sudah cukup detil dan sistematis? Semakin detil dan sistematis perencanaan yang kita buat, semakin baik perencanaan tersebut.Indikator yang kedua adalah perencanaan yang jauh ke depan; bukan hanya sekedar dari hari ke hari, melainkan untuk 1 atau 2 tahun ke depan, atau (minimal) setengah tahun ke depan. Ketika kita mengetahui apa yang akan dicapai setengah tahun ke depan, dengan sendirinya langkah-langkah yang akan kita ambil setiap hari (minggu, bahkan bulan) akan menjadi sangat sistematis dan detil.Indikator ketiga, apakah perencanaan itu cukup realistis?

Sebuah perencanaan yang tidak realistis secara otomatis akan berakhir pada kegagalan. Lalu, indikator terakhir dari perencanaan yang baik adalah perencanaan yang ‘rangkap' - dengan kata lain, jika plan A gagal, kita memiliki plan B. Semua orang bisa membuat perencanaan. Selama ia tahu dengan pasti apa yang ingin dicapai, ia hanya perlu belajar memahami langkah-langkah untuk menggapai apa yang ingin diraihnya. Ketika ia mulai melakukan langkah-langkah tersebut, tanpa disadari sebenarnya ia sedang membuat perencanaan.

Semua manusia punya kemampuan untuk membuat perencanaan. Tuhan menganugerahkan otak yang dilindungi oleh tempurung kepala yang sangat keras dengan tujuan agar kita bisa mempergunakan otak untuk merencanakan/merancang apa yang ingin kita raih di waktu mendatang. Contoh yang paling sederhana dalam membuat perencanaan adalah ibu-ibu rumah tangga yang membuat planning menu selama seminggu ke depan. Contoh lainnya yang seringkali alpa dilakukan dan membawa efek negatif di kemudian hari adalah perencanaan dalam menggunakan uang. Jika kita tidak membuat perencanaan dengan baik, maka gaji sebulan bahkan THR yang baru kita terima dapat habis hanya dalam seminggu. Padahal, jika kita bisa membuat perencanaan dengan baik dan tidak lupa menabung, pengelolaan keuangan kita pasti akan lebih teratur dan terencana.

Contoh yang lain lagi adalah dalam hal keluarga. Pasangan muda yang baru menikah biasanya tidak merencanakan kapan mereka akan memiliki anak. Dengan adanya desakan dari orangtua atau keluarga, biasanya mereka memilih untuk cepat-cepat memiliki anak. Padahal, memiliki anak di jaman sekarang juga berarti peningkatan dalam hal pengeluaran, apalagi dengan bertambahnya usia anak. Kita pasti tidak ingin menyekolahkan anak di sekolah yang ‘asal-asalan'. Masalahnya, sekolah yang baik tidak ada yang murah. Itu berarti, kita harus membuat perencanaan dari awal: apakah secara ekonomi kita sudah cukup mapan untuk mempunyai anak, atau apakah anak kita sudah cukup siap untuk mendapatkan adik? Tanpa perencanaan yang baik, ini semua justru akan menjadi beban bagi kita sendiri, dan kondisi perekonomian pun tidak kunjung menjadi mapan karena banyaknya tanggungan yang harus dipikul sementara pemasukan kita masih terbatas.Inilah yang sering menjadi alasan mengapa banyak orang masih menjalani kehidupan yang begitu-begitu saja, atau bahkan lebih buruk, ditambah dengan adanya inflasi, resesi dan krisis ekonomi yang semakin memberatkan.

Saya pribadi sudah menikah selama 8 tahun, tapi saya baru memiliki 1 orang anak. Bukan karena kami tidak bisa atau tidak mau, tetapi karena kami merencanakannya. Saya menghendaki anak saya lahir ketika kondisi perekonomian kami sudah lebih mapan sehingga kami tidak akan ‘terbebani' oleh anak kami, dan di sisi lain anak kami pun tidak akan terlunta-lunta.

Faktor penyebab kegagalan

Ada 5 hal yang dapat menyebabkan seseorang gagal melaksanakan rencana yang disusunnya. Yang pertama adalah kurangnya tekad dan kekonsistenan. Setelah membuat perencanaan, orang yang bersangkutan harus belajar mendisiplin diri sendiri untuk melakukan setiap langkah yang sudah ia rencanakan dengan detil dan konsisten, sehingga apa yang dilakukannya dapat terus mengalami peningkatan. Tanpa tekad, konsistensi dan disiplin, kita tidak akan pernah bisa melihat sebuah rencana terwujud dalam realita.Penyebab kedua adalah kurangnya persiapan. Kadang kala kita sudah merencanakan sesuatu dengan baik, tapi gagal di tengah jalan karena tidak adanya persiapan.

Penyebab ketiga adalah kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat, seperti suami atau isteri, anak-anak maupun keluarga. Kadang, kurangnya dukungan bisa melemahkan fighting spirit yang kita miliki sehingga membuat kita gagal meraih rencana.

Yang keempat adalah mentoring. Seringkali seseorang gagal mewujudkan rencana karena ia tidak memiliki mentor yang bisa memberi arahan, menolong untuk menetapkan langkah-langkah persiapan ataupun menerapkan pendisiplinan pribadi atas hidup orang yang bersangkutan.Penyebab yang terakhir adalah campur tangan Tuhan, seperti yang terdapat dalam istilah ‘Manusia merencana, Tuhan juga yang menentukan'. Itu sebabnya, kita perlu terus belajar membangun kerohanian dan keimanan kita, sehingga campur tangan Tuhan bisa terus nyata dalam hidup kita. Mungkin orang menyebutnya sebagai keberuntungan, namun sesungguhnya keberuntungan itu sendiri merupakan pekerjaan Tuhan yang Ia lakukan secara diam-diam.Jenis mentalitas yang dibutuhkan untuk mencapai apa yang kita rencanakan adalah kekonsistenan dan fighting spirit - diperlukan adanya driving force yang tidak akan padam oleh situasi dan kondisi di sekitar kita.

Selain itu juga dibutuhkan tekad yang besar, sehingga apa yang sudah kita rencanakan akan bisa terwujud. Untuk bisa membangun mentalitas seperti ini amat diperlukan peran seorang mentor, apalagi jika keluarga kita tergolong orang-orang yang sekedar menjalani hidup belaka, sehingga tidak ada figur yang bisa kita teladani guna mengadopsi semangat dan tekadnya. Dengan adanya seorang mentor yang sudah terbukti berhasil, kita bisa dengan mudah terinspirasi untuk meniru keberhasilan dan apa yang ia lakukan dalam meraih pencapaian tersebut.

Selain itu, kita juga membutuhkan adanya orang-orang maupun resources yang bisa memberikan input inspirasional dalam hidup kita. Selanjutnya, kita membutuhkan komunitas yang mendukung. Dengan adanya ketiga hal ini, akan jauh lebih mudah untuk membangun dan memiliki mentalitas seorang pejuang, sehingga apapun yang kita rencanakan pasti bisa terwujud.

Perencanaan yang ideal

Untuk memastikan apa yang kita rencanakan dapat selalu terwujud, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:Pertama, kita perlu mengenali posisi atau keberadaan kita yang sekarang, serta goal atau tujuan yang ingin dicapai. Tanpa mengetahui dengan pasti kondisi dan tujuan yang ingin diraih, perencanaan yang kita buat akan sia-sia, karena tidak ada kejelasan mengenai goal dan titik awal untuk mulai melangkah.Kedua, kita harus bersikap realistis; jangan membuat perencanaan yang muluk atau berlebihan. Buatlah perencanaan serealistis mungkin.Yang ketiga, pastikan kita melakukan perencanaan sedetil dan sesistematis mungkin.

Semakin detil perencanaan kita, peluang perwujudan rencana tersebut menjadi semakin besar.Keempat, kita perlu membuat beberapa perencanaan dengan tujuan yang sama - inilah yang disebut sebagai ‘perencanaan rangkap.'Kelima, pastikan kita memiliki orang-orang yang dapat memberi input atau masukan kepada kita guna mencapai rencana tersebut.

Semakin banyak orang yang menolong dan mempertajam kita dalam perencanaan yang kita buat, semakin baik rencana tersebut. Bicara tentang perencanaan yang ideal, alangkah baiknya jika kita membuat perencanaan setiap 6 bulan, tapi tujuan besar yang ingin kita raih minimal harus direncanakan untuk 3 atau 5 tahun ke depan.

Sementara itu, tujuan besar yang ingin kita raih tersebut harus mulai di-break down dengan apa yang ingin kita raih setiap tahun atau setiap 6 bulan. Hal ini akan menolong untuk mengevaluasi apakah perencanaan kita berjalan sesuai dengan yang direncanakan, atau justru sebaliknya.

Sebenarnya, selama kita bisa membuat perencanaan serealistis, sedetil dan sesistematis mungkin -apalagi jika kita membuat perencanaan setiap 3 atau 6 bulan dan perencanaan tersebut di-break down lagi menjadi per bulan atau per 2 minggu- akan jauh lebih mudah untuk mengevaluasi apakah perencanaan yang kita buat sudah berjalan dengan baik.

Pastikan Anda merencanakan hidup Anda dengan baik, karena perencanaan yang baik akan menghasilkan kesuksesan yang baik juga. Orang yang gagal membuat perencanaan adalah orang yang sedang merencanakan kegagalannya.

Sumber :
http://artikelbisnispemula.blogspot.com/2009/11/perencanaan-untuk-meraih-sukses.html#more

Artikel "Manajemen, kepemimpinan, dan Pemberdayaan Karyawan"

MANAJEMEN BISNIS : Keanekaragaman Tenaga Kerja

KEANEKARAGAMAN tenaga kerja (workforce diversity) merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan tenaga kerja secara demografis terutama yang berkaitan dengan umur, jenis kelamin, ras, asal negara, dan karakteristik fisik. Semakin meningkatnya keanekaragaman tenaga kerja membuat semua organisasi harus menyadari arti penting praktik pemberian kerja yang adil.
Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman tenaga kerja akan meningkatkan kemampuan karyawan terkait dengan inovasi, problem solving maupun menciptakan peluang bisnis baru. Selain itu, perspektif dan pengalaman yang beraneka ragam juga dapat dijadikan sumber untuk membangun keunggulan bersaing.
Tetapi di sisi lain, kondisi tenaga kerja yang beraneka  ragam juga seringkali memunculkan prasangka secara budaya (cultural bias) dalam bentuk: (1)  prejudice (anggapan negatif serta sikap tidak rasional terhadap orang-orang tertentu karena identitas kelompok mereka yang minoritas), (2) discrimination (prasangka yang merugikan kaum minoritas karena menolak mereka untuk mendapatkan kesempatan secara penuh sebagai anggota organisasi), contoh: glass ceiling effect (adanya suatu hambatan yang tidak terlihat jelas, menghalangi wanita dan pekerja minoritas dalam mencapai tingkatan tertentu dalam tanggung jawab organisasional).
Kedua kondisi tersebut akan mengakibatkan kesulitan organisasi dalam mendapat tenaga kerja yang memiliki talenta tinggi dan pada akhirnya muncul kesulitan dalam mewujudkan penempatan sesuai konsep the right man on the rigt place.
Tantangan utama pengelolaan tenaga kerja yang beraneka ragam ini adalah bagaimana mencapai tujuan organisasi dengan menciptakan kinerja yang tinggi dari semua karyawan melalui pemanfaatan keterampilan dan talenta karyawan yang beragam tersebut. Di satu sisi, karyawan dituntut untuk kompeten dan terlatih, tetapi di sisi lain lingkungan kerja juga harus inklusif dan suportif untuk menciptakan praktik kerja yang adil.
Keanekaragaman tenaga kerja yang tinggi juga membutuhkan pemimpin yang mampu menginspirasi karyawan, bahwa siapa pun mereka harus memaksimalkan kontribusinya untuk mencapai tujuan organisasi. Praktik kepemimpinan ini seringkali ditunjukkan dalam bentuk pemberdayaan karyawan sehingga memunculkan percaya diri tinggi bahwa mereka pasti mampu mencapai kinerja terbaiknya. Dalam tahap ini, bukan hanya perubahan kebijakan dan praktik seorang pemimpin, tetapi juga bagaimana kemampuan pemimpin melaksanakan proses mengubah mind-set semua stakeholders untuk melaksanakan praktik kerja yang adil.
Beberapa program strategik yang dapat dilakukan organisasi bisnis untuk menghadapi semakin meningkatnya keanekaragaman tenaga kerja, antara lain: (1) mengembangkan budaya kinerja dengan memperhatikan kondisi keanekaragaman, (2) mendukung implementasi program seperti worklife balance dan komunikasi lintas budaya, dan (3) merekrut tenaga kerja dengan memperhatikan nilai keanekaragaman untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja.


Dra Suhartini MSi Staf Pengajar Program Pascasarjana Ekonomi UII.

MATERI 5 : Manajemen, Kepemimpinan, dan Pemberdayaan Karyawan

Rupa-rupanya semakin jauh materi, semakin cetar juga nih isi materinya hehehehehe

Apa Manajemen itu ?
Manajemen adalah proses yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian orang dan sumber-sumber daya organisasional lainnya.
Fungsi Manjemen sendiri adalah sebagai Perencanaan, Pengorganisasian, Kepemimpinan, dan Pengendalian

Setiap instalasi baik negri maupun swasta pasti mempunyai Cisi dan Misi agar tujuan mereka dapat tercapai.
Visi adalah penjelasan yang luas atas mengapa organisasi tersebut eksis dan kemana arah yang dituju organisasi tersebut.
Misi adalah uraian mengenai tujuan mendasar dari sebuah organisasi.

Kita juga harus mengetahui bentuk-bentuk perencanaan beserta fungsinya :
1. Perencanaan Strategis : Penetapan tujuan lusas dan jangka panjang oleh Manajer Puncak.
2. Perencanaan Taktis : Identifikasi sasaran spesifik dan jangka pendek oleh Manajer tingkat lebih rendah.
3. Perencanaan Operasional : Penetapan standar dan jadwal kerja.
4. Perencanaan Kontingensi : Rencana cadangan jika rencana utama gagal.

Dalam sebuah perusahaan ada tingkatan-tingkatan manajemennya :
1. Manajemen Puncak
2. Manajemen Menengah
3. Manajemen Penyelia (Lini Pertama)
4. Non-Penyelia

Untuk menjadi seorang manajer seseorang harus memiliki 3 kategori ketrampilan :
1. Ketrampilan Teknis
2. Ketrampilan Hubungan Manusia
3. Ketrampilan Konseptual

Sebagai seorang pemimpin pasti mempunyai gaya kepemimpinan tersendiri atau gaya khusus untuk memimpin perusahaan. Kali ini kita dapat mengetahui pada gaya kepemimpinan yang paling umum dikenal dan gaya-gaya ini dapat efektif :
1. Kepemimpinan Otokratis
2. Kepemimpinan Partisipasif
3. Kepemimpinan Free-rein

Tips Pemula Berbisnis

Jangan takut gagal ketika baru saja memulai usaha. Yang penting pede, dan teruslah bermimpi!

Mengapa kini banyak orang mulai memilih membuka usaha sendiri? Tentu banyak sekali alasan yang melatarbelakanginya. Salah satunya faktor kebutuhan yang makin meningkat, seiring kenaikan harga di segala bidang.

Kendati demikian, menurut Fauziah Arsiyanti, SE. MM. Dip IFP, Adviser Personal Financial Services dari First Principal Fiancial, keinginan berwirausaha ini tak hanya dilatarbelakangi faktor ekonomi saja. "Mereka yang hidup berkecukupan pun mau berwirausaha karena ingin mengaktualisasikan diri, tanpa perlu meninggalkan keluarga dengan bekerja di luar rumah," ujar perempuan yang kerap disapa Zizi ini.

Misalnya, seorang perempuan yang sudah lama bekerja kantoran, merasa kariernya tak berkembang, dan ia pun bosan jika tinggal di rumah hanya mengurus anak saja. Nah, dengan berwirausaha, "Ia jadi makin terbuka, pintar mengatur uang, bisa mencari target pasar, tahu cara berpromosi, bahkan membuat produknya sendiri. Ia jadi lebih berkembang dari sebelumnya."

Dari Hobi Jadi Bisnis
Akan tetapi, Zizi menambahkan, bisa saja seseorang berkarier bagus, namun ia membutuhkan tantangan lain di luar rutinitasnya, lalu memutuskan berwirausaha. "Dengan bekerja kantoran, ia memiliki net working yang baik. Hal ini bisa menjadi modal ketika memutuskan berwirausaha, sehingga ia punya banyak klien."

Faktor lain yang juga kerap dijadikan alasan berwirausaha, yaitu hobi. "Banyak orang merasa menemukan kepuasan batin dengan berwirausaha yang didasari hobinya." Di samping itu, faktor anak pun biasanya menjadi alasan para perempuan memutuskan berwirausaha. Namun, Zizi mengingatkan, meski anak dapat diasuh sendiri, tetap harus fokus dengan usahanya agar semua dapat berjalan lancar.

Lalu, usaha apa saja yang dapat dilakukan di rumah? Menurut Zizi, berbagai usaha dapat dilakukan. Membuka les privat, salon, spa, pijat dan aromaterapi, menerima jahitan, membuka butik, kantin, katering, dan membuat kue, bahkan membuat website atau blog. Berikut tips dari Zizi, yang harus diperhatikan ketika akan memulai usaha bagi para pemula:

1. Miliki Mimpi!
Bermimpilah jadi pengusaha sukses, punya uang banyak, bisa liburan ke luar negeri dan tempat-tempat eksoktis, atau tak perlu memikirkan pekerjaan lagi karena sudah punya banyak uang. Lalu bayangkan, dari mana uang itu bisa mengalir ke rekening Anda, atau dari usaha apa agar bisa sukses. Apakah akan jadi pengusaha restoran, garmen, atau lainnya? Bayangkan secara jelas, dan sedetail mungkin. Semua kesuksesan berdasar dari mimpi. Jadi, jangan takut berkhayal atau bermimpi.

2. Obesi dan Hobi
Apa, sih, hobi Anda? Memasak, menjahit, atau mengajar anak-anak? Nah, Anda harus bisa menjalankannya dengan hati. Jadi, yang Anda lakukan memiliki jiwa, nyawa, dan nilai. Semua yang dilakukan dengan hati, pasti akan lebih lancar dijalankan.

3. Lihat Kenyataan
Setelah berkhayal, kembalilah ke realita. Kepala boleh di langit, tetapi kaki harus tetap menjejak bumi. Mulailah dari yang Anda punya, dan jangan membandingkan dengan milik orang lain. Jika mampu memasak dan hasilnya disenangi orang rumah, Anda berbakat membuka katering. Atau, sabar melatih anak, mampu dan terlatih mencarikan solusi bagi anak-anak yang kurang fokus belajar? Jadilah guru les dan pembimbing.

4. Buat Rencana Bertahap
Mulailah membuat rencana bertahap. Buatlah kondisi dari nol dengan satu syarat, selalu melihat ke depan. Misalnya, tak punya uang tapi punya modal kemampuan. Jika punya uang Rp 500 ribu dan pintar masak, apa yang akan dilakukan agar bisa menghasilkan lebih. Lakukan bertahap, perlahan, sesuai kemampuan. Jika dilakukan dengan benar, lambat laun keuntungan akan mengikuti Anda.

5. Susun Berbagai Rencana
Ketika usaha mulai berjalan, jangan hanya memiliki satu rencana saja. Buat juga rencana B, C, atau D. Misalnya, setelah membuka warung tapi sepi pengunjung, mulailah berpikir kreatif dan jalankan rencana B. Jangan menunggu orang datang, tapi harus menjemput bola dan tawarkan kemudahan lain. Misalnya, memberi pelayanan delivery service. Jika rencana B ternyata belum berhasil, jalankan rencana C, dan seterusnya.

6. Buat Anggaran
Jika usaha sudah berjalan, buat anggaran pengeluaran dan pemasukan dengan rapi. Pisahkan antara pemasukan dan pengeluaran dari gaji suami atau istri untuk biaya sehari-hari, dengan hasil usaha. Sebaiknya, uang dipecah ke dalam dua rekening bank, dan jangan masuk ke dompet, agar tidak boros dan mudah melihat laba yang didapat.
Jika tak membuat anggaran dan hanya tambal sulam, Anda tak akan bisa melihat laba yang diraih. Yang ada, Anda justru tidak tahu apakah usahanya sukses atau gagal. Dengan membuat anggaran yang tepat, kesalahan yang muncul akan bisa dicari penyebabnya, dan dapat segera diperbaiki.


www.kompas.com

Artikel "Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil"

Menumbuhkan Semangat Mengembangkan Peluang Wirausaha

Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia termasuk masih kekurangan wirausahawan. Hal ini dapat dipahami, kerena kondisi pendidikan di Indonesia masih belum menunjang kebutuhan pembangunan sektor ekonomi. Perhatikan, hampir seluruh sekolah masih didominasi oleh pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran yang konvensional. Mengapa hal itu dapat terjadi? Di satu sisi institusi pendidikan dan masyarakat kurang mendukung pertumbuhan wirausahawan. Di sisi lain, banyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat mendorong semangat kerja masyarakat, misalkan kebijakan harga maksimum beras, maupun subsidi yang berlebihan yang tidak mendidik perilaku ekonomi masyarakat.
Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan suatu negara adalah para wirausahawan. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Dewasa ini banyak kesempatan untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang bisnis tersebut. Karier kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi konsumen, baik dalam maupun luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa lebih menarik perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama, bisnis kecil tidak kalah penting perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Oleh karena itu pemerintah mengharapkan para sarjana yang baru lulus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola bisnis tersebut serta memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi para sarjananya menjadi young entrepreneurs merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. Menurut Thomas Zimmerer dalam bukunya, ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut :
1. Wirausahawan Sebagai Pahlawan.
Faktor diatas sangat mendorong setiap orang untuk mencoba mempunyai usaha sendiri karena adanya sikap masyarakat bahwa seorang wirausaha dianggap sebagai pahlawan serta sebagai model untuk diikuti. Sehingga status inilah yang mendorong seseorang memulai usaha sendiri.
2. Pendidikan Kewirausahaan.
Pendidikan kewirausahaan sangat populer di banyak akademi dan universitas di Amerika. Banyak mahasiswa semakin takut dengan berkurangnya kesempatan kerja yang tersedia sehingga mendorong untuk belajar kewirausahaan dengan tujuan setelah selesai kuliah dapat membuka usaha sendiri.
3. Faktor ekonomi dan Kependudukan.
Dari segi demografi sebagian besar entrepreneur memulai bisnis antara umur 25 tahun sampai dengan 39 tahun. Hal ini didukung oleh komposisi jumlah penduduk di suatu negara, sebagian besar pada kisaran umur diatas. Lebih lagi, banyak orang menyadari bahwa dalam kewirausahaan tidak ada pembatasan baik dalam hal umur, jenis kelamin, ras, latar belakang ekonomi atau apapun juga dalam mencapai sukses dengan memiliki bisnis sendiri.
4. Pergeseran ke Ekonomi Jasa
Di Amerika pada tahun 2000 sektor jasa menghasilkan 92% pekerjaan dan 85% GDP negara tersebut. Karena sektor jasa relatif rendah investasi awalnya sehingga untuk menjadi populer di kalangan para wirausaha dan mendorong wirausaha untuk mencoba memulai usaha sendiri di bidang jasa.
5. Kemajuan Teknologi.
Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer, laptop, notebook, mesin fax, printer laser, printer color, mesin penjawab telpon, seseorang dapat bekerja dirumah seperti layaknya bisnis besar. Pada zaman dulu, tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil tidak mungkin bersaing dengan bisnis besar yang mampu membeli alat-alat tersebut. Sekarang komputer dan alat komunikasi tersebut harganya berada dalam jangkauan bisnis kecil.
6. Gaya Hidup Bebas.
Kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Dalam penelitian yang telah dilakukan bahwa 77% orang dewasa yang diteliti, menetapkan penggunaan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman sebagai prioritas pertama. Menghasilkan uang berada pada urutan kelima dan membelanjakan uang untuk membeli barang berada pada urutan terakhir.
7. E-Commerce dan The World-Wide-Web
Perdagangan on-line tumbuh cepat sekali, sehingga menciptakan perdagangan banyak kesempatan bagi wirausahawan berbasis internet atau website. Data menunjukkan bahwa 47% bisnis kecil melakukan akses internet sedangkan 35% sudah mempunyai website sendiri. Faktor ini juga mendorong pertumbuhan wirausahawan di beberapa negara.
8. Peluang Internasional.
Dalam mencari pelanggan, bisnis kecil kini tidak lagi dibatasi dalam ruang lingkup Negara sendiri. Pergeseran dalam ekonomi global yang dramatis telah membuka pintu ke peluang bisnis yang luar biasa bagi para wirausahawan yang bersedia menggapai seluruh dunia. Kejadian dunia seperti runtuhnya tembok Berlin, revolusi di negara-negara baltik UniSoviet dan hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian Masyarakat Ekonomi Eropa, telah membuka sebagian besar pasar dunia bagi para wirausahawan. Peluang Internasional akan terus berlanjut dan tumbuh dengan cepat pada abad ke 21.
Faktor yang mendukung pembahasan ini adalah faktor Pendidikan Kewirausahaan. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalam mempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan perguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat, keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru.

sumber :
 http://peluang-bisnis-wirausaha.blogspot.com/

MATERI 4 : Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

Assalammu'alaikum...........
Alhamdulillah sesuatu teman-teman tidak bosan-bosannya untuk terus mempelajari mata kuliah Pengantar Bisnis ini :)

Heemm Kewirausahaan ! Apa yang ada dibenak kalian mengenai Kewirausahaan ? ya, Kewirausahaan adalah menerima risiko untuk memulai dan menjalankan sebuah bisnis. Oh ya, dewasa ini semakin banyak lho orang yang ingin menjadi wirausahawan, padahal kita semua tahu kaan jika menjadi wirausahawan maka kita juga akan menerima risiko. Lalu mengapa orang-orang berani mengambil risiko tersebut ?Jawabannya karena :
  1. Kesempatan
  2. Laba
  3. Kemerdekaan
  4. Tantangan
Untuk menjadi seorang wirausahawan tidak boleh asal-asalan juga, Kita membutuhkan sesuatu dalam diri kita agar menjadi wirausahawan yang sukses, apa saja itu ?
  1. Memerintah diri dan disiplin diri
  2. Memelihara diri
  3. Tindakan berorientasi
  4. Penuh semangat
  5. Toleran terhadap ketidakpastian
Ternyata dalam wirausaha itu ada timnya juga ya, kayak mau lomba aja bentuk tim segala hehehehehehe
Tim Wirausaha adalah sekelompok orang berpengalaman dari berbagai area bisnis yang bergabung bersama untuk mengembangkan, membuat, dan memasarkan sebuah produk baru.

Wirausahawan Mikro adalah wirausahawan yang bersedia untuk menanggung risiko untuk memulai dan mengelola jenis bisnis yang tetap kecil, memungkinkan mereka untuk melakukan pekerjaan yang ingin mereka lakukan, dan menawarkan kepada mereka gaya hidup yang seimbang.
Pati masih pada bingung niih ? biar gak bingung mending aku kasih contohnya yaa, contohnya : Penulis, Konsultan, Produser Video, Arsitek, Pemegang Pembukuan, dan sebagainya.

Dan sekarang makin banyak juga nih orang yang membangun Bisnis Berbasis Rumahan. Bisnis Berbasis Rumahan dimiliki oleh orang yang berusaha mengkombinasikan antara karier dan keluarga. Jadi bisnis ini merupakan bisnis yang dibangun dan dikelola di rumah sendiri, jadi orang yang mengelola ini mereka juga bisa mengurusi keluarganya sembari berbisnis. Waah enak kaan ? ada yang berminat mencoba ? hehehehe

Bisnis Berbasis Web, ini nih yang sekarang lagi booming, Bisnis Berbasis Web atau biasa kita kenal dengan Bisnis Online. Siapa sih yang gak tahu Bisnis Online ? Mungkin diantara kalian sudah ada yang menjalankan bisnis tersebut, atau mungkin juga ada yang pernah membeli barang secara online. Yang menjalankan bisnis ini tidak hanya orang tua atau dewasa saja lhoo, para pelajar juga banyak lhoo yang mengelola bisnis ini. Karena bisnis ini prosesnya sangat praktis, penjual tinggal mengupload foto barang yang akan dijual di facebook atau group BBM, lalu jika ada yang memesan tinggal kirim BBM atu SMS, uang tinggal di transfer, dan pengirimannya pun melalui jasa pengiriman barang seperti TIKI dan JNE. Praktis bukan ?

Bisnis Kecil, Apa itu Bisnis Kecil ?
Bisnis Kecil adalah bisnis yang dimiliki dan dioperasikan secara independen, tidak dominan dalam bidang operasinya, dan memiliki standar ukuran tertentu dalam hal jumlah karyawan atau penerimaan tahunan.
Lalu Bagaimana cara mengoperasikan Bisnis Kecil ?
  1. Belajar dari orang lain yang telah melakukannya
  2. Mencari pengalaman dari orang yang telah berhasil dibidang tersebut
  3. Mengambil alih perusahaan yang berhasil
Untuk menjalankan sebuah bisnis kecil tak usah khawatir dengan modal atau bingung, bagaimana sih caranya membangun sebuah bisnis kecil ? karena dalam bisnis kecil ada yang dinamakan dengan nasihat profesional/bantuan, mereka adalah :
  1. SBA (Small Business Administration)
  2. SBIC (Small Business Investment Company) : Perusahaan investasi privat yang mendapatkan lisensi dari SBA untuk meminjamkan uang kepada bisnis kecil.
  3. SCORE (Services Corps Of Retired Executives) : Sumber berita penting bagi sebuah bisnis kecil


    Selesai juga teman-teman :)
    Semoga bermanfaat :) 
Wassalammu'alaikum Wr.Wb......

Bos untuk diri Sendiri

Seringkali kita berkhayal memiliki usaha sendiri dan bagaimana senangnya bisa jadi bos. Menurut data situs careerbuilder.com, setiap tahunnya ada satu juta bisnis baru yang diluncurkan, tapi 85 persennya gagal dan tutup dalam kurun waktu kurang dari lima tahun. Sebenarnya ada beberapa indikator yang bisa menunjukkan apakah Anda bisa menjadi pemilik usaha yang efektif. Untuk mengetahuinya, Robin Ryan, seorang konsultan karier, menyarankan Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

Apakah Anda seorang pemula?
Seharusnya niat untuk memulai sebuah bisnis berasal dari Anda sendiri, bukan suruhan orang lain. Nah, apakah Anda orang yang mau memulai sesuatu yang baru, mengatur dan menyiapkan semuanya hingga hal kecil?

Bisa menghadapi risiko keuangan?
Dalam bisnis selalu ada siklus dan pasang surutnya, termasuk juga dalam hal keuntungan. Begitu bisnis dimulai, Anda harus siap menghadapi pengeluaran operasional yang harus ditanggung sebelum ada pemasukan.

Punya skill bisnis?
Anda harus mahir memikat konsumen. Pelanggan yang setia dan yang baru adalah urat nadi dalam kelangsungan bisnis. Karena itu Anda harus menguasai keterampilan ini, termasuk akunting, perencanaan, operasional, penjualan, dan kepuasan pelanggan, untuk tetap bertahan.

Punya cukup stamina
Punya bisnis sendiri artinya siap bekerja keras. Bisakah Anda bekerja 12 jam setiap hari dalam seminggu?

Termotivasi pada pencapaian tertentu
Banyak pengusaha sukses yang dapat kebahagiaan dari "kemenangan" dalam menjalankan bisnis. Jatuh bangun dalam mencapai kesuksesan dianggap sebagai permainan yang penuh tantangan. Mereka merasa fun. Orang-orang dalam tipe ini punya keinginan dan passion untuk jadi yang pertama.

Apakah Anda seorang pengambil keputusan?
Pemilik bisnis dituntut untuk siap mengambil keputusan dengan cepat dan mandiri. Anda harus siap meneliti segala kemungkinan untuk meminimalkan risiko dan berani mengambil keputusan segera.

Bisa menghadapi berbagai kepribadian?
Seorang pengusaha harus membangun jejaring dengan berbagai sifat dan kepribadian manusia, termasuk pelanggan, staf, bank, vendor, hingga akuntan. Keberhasilan Anda menghadapi berbagai tipe kepribadian tersebut ikut menentukan kesuksesan usaha.

Siap tak ada pemasukan?
Buatlah daftar rinci mengenai kebutuhan yang penting untuk memulai bisnis Anda. Buat anggaran yang terpisah dengan biaya hidup keluarga dan tetapkan proyeksi keuntungan. Jangan mengharapkan untung berlipat dalam sebuah usaha yang baru tumbuh, karena itu pisahkan perencanaan keuangan keluarga Anda sebagai antisipasi terjadinya kegagalan.


www.kompas.com

Artikel " Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis"

Mengapa Saya Harus Memulai Sebuah Bisnis Sementara Saya Mempunyai Pekerjaan Yang Menyenangkan? 

Apa keuntungan MENJADI BOS bagi diri sendiri?

Orang-orang yang terjun ke dunia bisnis mempunyai berbagai macam alasan. Alasan yang paling umum yang sering disebut adalah untuk menciptakan kemkmuran, yang berarti menikmati kebebasan dan kemedekaan, menciptakan penghasilan “pasif”, dan gairah. Mari kita selidiki alasan-alasan tersebut dan kita akan lihat mana yang sesuai bagi Anda.

Apa keuntungan MENJADI BOS bagi diri sendiri?

* Menciptakan kemakmuran yang berarti.

Selama Anda menjadi seorang pekerja, penghasilan yang Anda peroleh terbatas sekali, tidak peduli seberapa banyak upah yang Anda berikan kepada perusahaan tempat Anda bekerja. Remunerasi berbasis kinerja di dalam kebanyakan pekerjaan profesional, biasanya akan diwujudkan dalam bentuk bonus atau kenaikan gaji berkala. Masalahnya, bonus dan kenaikan gaji berkala ini tergantung pada bagaimana kolega Anda yang lain melaksanakan pekerjaan mereka dan biasanya hasil yang dicapai akan dialokasikan sesuai dengan kebijakan atasan Anda. Pada saat yang sama remunerasi tambahan Anda hanya merupakan sebagian kecil dari tambahan laba yang Anda peroleh bagi perusahaan. Dengan perkataan lain, sebagai seorang direktur pengembangan usaha yang sangat giat, Anda berhasil meraih tambahan laba sebesar $1juta, tetapi Anda hanya menerima $50.000 saja (itupun kalau nasib Anda baik) sebagai insentif. Jadi kecil kemungkinan Anda menjadi kaya dan makmur dalam ukuran yang cukup berarti bila Anda tetap menjadi seorang pekerja.

Seandainya Anda seorang pemilik bisnis, maka Anda dapat menentukan berapa banyak keuntungan yang ingin Anda capai setiap tahun. Remunerasi dan laba Anda terkait langsung dengan seberapa baik Anda mengelola dan mengembangkan usaha Anda. Jelaslah bahwa tidak ada batas berapa banyak yang mungkin dapat Anda hasilkan. Di samping membayar gaji bagi diri sendiri dan mengambil bagian dari laba yang dihasilkan, Anda juga dapat menjual saham di dalam bisnis Anda. Itulah cara bagaimana orang-orang yang paling kaya di dunia ini menciptakan kemakmuran mereka. Mereka menjual saham perusahaan yang mereka bangun. Sekarang Bill Gates adalah orang terkaya di dunia, dan ia menjadi kaya bukan dari menjual perangkat lunak dan mengambil gaji untuk dirinya sendiri, tetapi dengan menjual saham microsoft. Sebuah survei atas orang terkaya di Amerika menunjukkan bahwa lebih dari 95% dari antara mereka berhasil menimbun kekayaan dengan cara embuka usaha bagi diri mereka sendiri.



* Menikmati kebebasan kemerdekaan.

Banyak orang menjadi wirausahawan hanya karena mereka suka mengatur kehidupan mereka sendiri. Mereka ingin duduk di kursi pengendali dan tidak ingin melapor kepada siapapun juga. Mereka ingin mengambil sebuah keputusan dan memikul semua tanggung jawab. Mereka ingin memutuskan jam berapa akan berangkat kerja setiap hari. Mereka ingin memutuskan produk apa yang akan dijual. Mereka ingin memutuskan dengan pasti bagaimana cara menjalankan usaha. Dengan perkataan lain, mereka ingin menjadi bos bagi diri sendiri.

* Menciptakan penghasilan pasif.

Mendirikan dan membangun bisnis sendiri memungkinkan Anda pada akhirnya menciptakan penghasilan pasif bagi diri sendiri. Apakah penghasilan pasif itu? Baiklah, ada dua bentuk penghasilan, aktif dan pasif. Penghasilan aktif adalah uang yang Anda peroleh dengan mengorbankan waktu Anda untuk bekerja. Contoh yang paling baik adalah gaji yang Anda peroleh. Sebagai seorang pekerja, Anda selalu mendapatkan penghasilan aktif. Masalahnya Anda harus terus bekerja (menjadi aktif) untuk mendapatkan penghasilan Anda. Anda tidak mempunyai pilihan selain terus bekerja sampai Anda pensiun.

Tetapi penghasilan pasif seperti uang sewa, royalti, bunga investasi, dan deviden saham adalah penghasilan yang Anda peroleh tanpa harus aktif bekerja. Sayangnya, sementara Anda tetap menjadi seorang pekerja, pada umumnya bentuk penghasilan ini tidak cukup untuk menutupi pengeluaran Anda. Satu-satunya cara menciptakan penghasilan pasif yang cukup berarti sehingga dapat melampaui pengeluaran Anda adalah dengan membangun sebuah bisnis yang pada akhirnya dapat berjalan tanpa Anda sendiri terlibat secara aktif di dalamnya. Bisnis tersebut menjadi wahana penghasilan pasif yang besar untuk menghasilkan laba bagi Anda setiap bulan dan itu berarti Anda bisa mengambil pensiun lebih dini!

* Gairah.

Alasan terakhir ini adalah alasan paling penting yang mampu menggerakkan orang untuk terjun ke dunia bisnis. Gairah menggerakkan mereka untuk melakukan apa yang mereka sukai dan mendirikan sebuah bisnis untuk hal itu. Dapat dipastikan bahwa Anda gagal bila Anda tidak bergairah dalam usaha yang akan Anda jalankan. Jadi bila Anda ingin memulai sebuah usaha yang bergerak di bidang penitipan anak-anak, Anda harus memiliki gairah dan minat akan anak-anak serta pendidikan. Tetapi bila Anda berbisnis hanya untuk memperoleh uang belaka, maka halangan sudah menghadang di depan Anda. Mengapa?

Beberapa tahun pertama setelah menjalankan bisnis ini adalah masa yang paling sulit dan melelahkan. Anda akan mengalami berbagai kegagalan dan frustasi yang berat. Bila Anda tidak mempunyai gairah yang mampu menarik Anda keluar dari semua itu, mungkin Anda akan berhenti di tengah jalan. Bagaimana cara Anda mengetahui bahwa Anda memiliki gairah terhadap sesuatu? Untuk itu Anda harus menguji diri sendiri,”Seandainya saya menangkan undian dan mendapat hadiah $1juta, apakah saya masih ingin menjalankan bisnis itu?” bila jawabnnya ya, maka Anda benar-benar bergairah terhadap bisnis tersebut.

Sumber :
http://artikelbisnispemula.blogspot.com/2009/11/melindungi-ide-bisnis-anda.html#more

 

MATERI 3 : Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Hay guys.....masih semangat kaaan buat belajar Pengantar Bisnis :D
Pasti masih doong ;;)

Materi kali ini kita mulai dengan bentuk-bentuk dasar kepemimpinan bisnis, ada 3 bentuk utama lhoo....penasaran kan penasaran, oke langsung saja.
  1. Perusahaan Kepemilikan Tunggal
    Sebuah bisnis yang dimiliki dan biasanya dikelola oleh satu orang
Naah dalam mengelola perusahaan kepemilikan tunggal ini, ada keuntungan dan kerugiannya lhoo..
  • Kerugian :
    1. Kewajiban tidak terbatas
    2. Sumber daya finansial yang terbatas
    3. Kesulitan manajemen
    4. Komitmen waktu yang besar
    5. Tunjangan sampingan
    6. Pertumbuhan yang terbatas
    7. Rentang hidup yang terbatas
  • Keuntungannya :
    1. Mudah untuk memulai dan mengakhiri bisnis tersebut
    2. Menjadi atasan anda sendiri
    3. Kebanggaan atas kepemilikan
    4. Meninggalkan warisan
    5. Kepemilikan atas laba perusahaan
    6. Tidak ada pajak khusus
             2.  Perusahaan Rekanan
           Sebuah bentuk bisnis legal dengan dua pemilik atau lebih.

Perusahaan ini ternayata ada beberapa jenisnya lho guys, yaitu :
1.      Perusahaan Rekanan Umum
2.      Perusahaan Rekanan Terbatas
3.      Perusahaan Rekanan Terbatas Master
Dalam Perusahaan rekanan ini juga ada keuntungan dan kerugiannya, yuuk baca..
·         Keuntungan :
1.      Lebih banyak sumber finansial
2.      Manajemen bersama dan ketrampilan dan pengetahuan gabungan/komplementer
3.      Kemampuan bertahan hidup lebih lama
4.      Tidak ada pajak khusus
·         Kerugian :
1.      Kewajiban tidak terbatas
2.      Pembagian laba
3.      Perselisihan antara rekanan
4.      Kesulitan untuk berhenti

             3. Korporasi
            Sebuah entitas legal dengan otoritas untuk bertindak dan mempunyai kewajiban terpisah dari  pemiliknya.

Ada 3 jenis Korporasi :
1.      Korporasi Konvensional, adalah entitas legal berizin negara bagian dengan otoritas untuk bertindak dan mempunyai kewajiban terpisah dari para pemiliknya (para pemegang sahamnya)
2.      Korporasi S, adalah kreasi pemerintah yang unik yang terlihat seperti Korporasi, tetapi dipajaki seperti perusahaan kepemilikan tunggal dan perusahaan rekanan.
3.      Perusahaan Kewajiban Terbatas, Perusahaan yang mirip dengan Korporasi S, tetapi tanpa persyaratan kelayakan khusus.

MERGER
Guys, ini bukan merger yang ada di Microsoft Office Excel lhoo....yang dimaksud Merger disini adalah hasil dari dua perusahaan yang membentuk satu perusahaan. Ada 3 tipe Merger:
1.      Merger Vertikal : Penggabungan dua perusahaan yang terlibat dalam tahapan berbeda dalam bisnis yang terkait.
2.      Merger Horizontal : Penggabungan dua perusahaan dalam industri yang sama.
3.      Merger Konglomerat : Penggabungan perusahaan dalam industri yang sama sekali tidak berkaitan.

WARALABA
Waralaba adalah hak untuk menggunakan nama bisnis tertentu dan menjual produk atau jasanya dalam sebuah teritorial tertentu.

SISTEM FRINCES
1.      Kesepakatan Frinces : sebuah perjanjian dimana seseorang dengan ide bagus untuk bisnis menjual hak untuk menggunakan nama bisnis tersebut dan untuk menjual produk atau jasa kepada orang lain dalam sebuah teritorial tertentu.
2.      Franchisor : sebuah perusahaan yang mengembangkan sebuah konsep produk dan menjual kepada orang lain hak untuk membuat dan menjual produk tersebut.
3.      Franchisee : orang yang membeli waralaba